Sunday, 25 December 2016

Misteri Tembok Yakjuj Makjuj

Dalam surah al-Kahfi menerangkan bahawa Yakjuj dan Makjuj adalah orang yang membuat kerosakan di muka bumi yang ditakuti oleh suatu kaum yang tinggal di antara dua pergunungan sehingga Dzulkarnain datang ke tempat itu, kaum tersebut memohon kepadanya agar dibuat tembok perghalangan dairpada serangan mereka.

Firman Allah s.w.t:

قَالُوا يَا ذَا الْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَى أَنْ تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا

“Mereka berkata; “Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu orang-orang yang membuat kerosakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara kami dan mereka?”.” (QS. Al-Kahfi: 94)


حَتَّى إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُمْ مِنْ كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ وَاقْتَرَبَ الْوَعْدُ الْحَقُّ فَإِذَا هِيَ شَاخِصَةٌ أَبْصَارُ الَّذِينَ كَفَرُوا يَا وَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِي غَفْلَةٍ مِنْ هَذَا بَلْ كُنَّا ظَالِمِينَ

“Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata); “Aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zhalim.” (QS. Al-Anbiya: 96)

Yakjuj dan Makjuj dalam Hadits Dari Zainab Binti Jahsh -isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, berkata: “Nabi shollallahu ‘alaihi wasallam bangun dari tidurnya dengan wajah memerah, kemudian bersabda; “Tiada Tuhan selain Allah, celakalah bagi Arab dari kejahatan yang telah dekat pada hari kiamat, (iaitu) Telah dibukanya penutup Yakjuj dan Makjuj seperti ini!” Beliau melingkarkan jari tangannya. (Dalam riwayat lain tangannya membentuk isyarat 70 atau 90), Aku bertanya; “Ya Rasulullah, apakah kita akan dihancurkan walaupun ada orang-orang soleh?” Beliau menjawab; “Ya, Jika banyak kemungkaran.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dan Muslim)

Jenis dan Asal Usul Yakjuj dan Makjuj


Berdasarkan pendapat yang paling kuat, Yakjuj dan Makjuj merupakan isim ‘Ajam dan Laqab (julukan). Para ulama sepakat, bahwa Yakjuj dan Makjuj termasuk spesies manusia. Hanya saja, para ulama berbeda dalam menentukan siapa nenek moyangnya. Ada yang menyebutkan dari sulbi Adam ‘alaihis salam dan Hawa atau dari Adam saja. Ada pula yang menyebut dari sulbi Nabi Nuh ‘alaihis salam dari keturunan Syis/At-Turk menurut hadits Ibnu Katsir. Sebagaimana dijelaskan dalam tarikh, Nabi Nuh mempunyai tiga anak, Sam, Ham, Syis/At-Turk. Ada lagi yang menyebut keturunan dari Yafuts bin Nuh.

Menurut Al-Maraghi, Yakjuj dan Makjuj berasal dari satu ayah yaitu Turk. Yakjuj adalah At-Tatar (Tartar) dan Makjuj adalah Al-Maghul (Mongol), namun keterangan ini tidak kuat. Mereka tinggal di Asia bagian Timur dan menguasai dari Tibet, China sampai Turkistan Barat dan Tamujin. Mereka dikenal sebagai Jengis Khan (berarti Raja Dunia) pada abad ke-7 H di Asia Tengah dan menaklukan Cina Timur. Ditaklukan oleh Quthbuddin Bin Armilan dari Raja Khuwarizmi yang diteruskan oleh anaknya Aqthay. “Batu” anak saudaranya menukar dengan negara Rusia tahun 723 H dan menghancurkan Babilon dan Hongaria. Kemudian digantikan Jaluk dan dijajah Romawi dengan menggantikan anak saudaranya Manju, diganti saudaranya Kilay yang menaklukan Cina.

Saudaranya Hulako menundukan negara Islam dan menjatuhkan Bagdad pada masa daulah Abasia ketika dipimpin Khalifah Al-Mu’tashim Billah pertengahan abad ke-7 H / 656 H.

Yakjuj dan Makjuj adalah kaum yang banyak keturunannya. Menurut mitos, mereka tidak mati sebelum melihat seribu anak lelakinya membawa senjata. Mereka taat pada peraturan masyarakat, adab dan pemimpinnya. Ada yang menyebut mereka berperawakan sangat tinggi sampai beberapa meter dan ada yang sangat pendek sampai beberapa centimeter. Konon, telinga mereka panjang, tapi ini tidak ada bukti yg sahih.

Pada QS. Al-Kahfi:94, Yakjuj dan Makjuj adalah kaum yang kasar dan biadab. Jika mereka melewati perkampungan, memotong semua yang menghalangi dan merosak atau bila perlu membunuh penduduk. Hebatnya, ketika Dzulkarnain datang, mereka minta dibuatkan benteng agar mereka tidak dapat menembus dan mengusik ketenangan penduduk.

Siapakah Dzulkarnain?

Menurut versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar bin Philips Al-Maqduny Al-Yunany (orang Mecedonia, Yunani). Ia berkuasa selama 330 tahun. Membangun Iskandariah dan murid Aristoteles. Memerangi Persia dan menikahi puterinya. Mengadakan ekspansi ke India dan menaklukan Mesir.

Menurut Asy-Syaukany, pendapat di atas sulit diterima, karena hal ini mengisyaratkan ia seorang kafir dan filosof. Sedangkan Al-Quran menyebutkan; “Kami (Allah) mengokohkannya di bumi dan Kami memberikan kepadanya sebab segala sesuatu.” (QS. Al-Kahfi: 84)

Menurut sejarawan muslim Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb Al-Himyari atau Abu Bakar Bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M.). Kerajaannya disebut At-Tababi’ah. Dijuluki Dzulkarnain (Pemilik dua tanduk), karena kekuasaannya yang sangat luas, mulai ujung tanduk matahari di Barat sampai Timur. Menurut Ibnu Abbas, ia adalah seorang raja yang shalih.

Dzulqarnain seorang pengembara dan ketika sampai di antara dua gunung antara Armenia dan Azzarbaijan, atas permintaan penduduk, Dzulkarnain membangun benteng. Para arkeologi menemukan benteng tersebut pada awal abad ke-15 M, di belakang Jeihun dalam ekspedisi Balkh dan disebut sebagai “Babul Hadid” (Pintu Besi) di dekat Tarmidz. Timurleng pernah melewatinya, juga Syah Rukh dan ilmuwan German Slade Verger. Arkeolog Spanyol Klapigeo pada tahun 1403 H. Pernah diutus oleh Raja Qisythalah di Andalus ke sana dan bertamu pada Timurleng. “Babul Hadid” adalah jalan penghubung antara Samarqindi dan India.

Benarkah Tembok Cina Adalah Tembok Zulkarnain?

Tembok Besar China di lihat dari atas
Banyak orang menyangka itulah tembok yang dibuat oleh Zulkarnain dalam surat Al-Kahfi. Dan yang disebut Yakjuj dan Makjuj adalah bangsa Mongol dari Utara yang merosak dan menghancurkan negeri-negeri yang mereka takluki. Mari kita amati surat Al Kahfi ayat 95-98 tentang itu.
Zulkarnain memenuhi permintaan penduduk setempat untuk membuatkan tembok pembatas. Dia meminta bijih besi dicurahkan ke lembah antara dua bukit. Lalu minta api dinyalakan sampai besi mencair. Maka jadilah tembok logam yang licin tidak bisa dipanjat.

Ada tiga hal yang berbeda antara Tembok Cina dan Tembok Zulkarnain. Pertama, tembok Cina terbuat dari batu-batu besar yang disusun, bukan dari besi. Kedua, tembok itu dibangun bertahap selama ratusan tahun oleh raja-raja Dinasti Han, Ming, dan seterusnya, sambung-menyambung. Ketiga, dalam Al-Kahfi: 86, ketika bertemu dengan suatu kaum di Barat, Allah berfirman, “Wahai Zulkarnain, terserah padamu apakah akan engkau siksa kaum itu atau engkau berikan kebaikan pada mereka.” Artinya, Zulkarnain mendapat wahyu langsung dari Tuhan, sedangkan raja-raja Cina itu tidak. Maka jelaslah bahwa tembok Cina bukan yang dimaksud dalam surat Al Kahfi. Jadi di manakan tembok Zulkarnain?


Beberapa Penelitian Tembok Yakjuj

Abdullah Yusuf Ali dalam tafsir The Holy Qur’an menulis bahwa di distrik Hissar, Uzbekistan, 240 km di sebelah tenggara Bukhara, ada celah sempit di antara gunung-gunung batu. Letaknya di jalur utama antara Turkestan ke India dengan ordinat 38oN dan 67oE. Tempat itu kini bernama buzghol-khana dalam bahasa Turki, tetapi dulu nama Arabnya adalah bab al-hadid. Orang Persia menyebutnya dar-i-ahani. Orang Cina menamakannya tie-men-kuan. Semuanya bermakna pintu gerbang besi.

Hiouen Tsiang, seorang pengembara Cina pernah melewati pintu berlapis besi itu dalam perjalanannya ke India di abad ke-7. Tidak jauh dari sana ada danau yang dinamakan Iskandar Kul. Di tahun 842 Khalifah Bani Abbasiyah, al-Watsiq, mengutus sebuah tim ekspedisi ke gerbang besi tadi. Mereka masih mendapati gerbang di antara gunung selebar 137 meter dengan kolom besar di kiri kanan terbuat dari balok-balok besi yang dicor dengan cairan tembaga, tempat bergantung daun pintu raksasa. Persis seperti bunyi surat Al Kahfi. Pada Perang Dunia II, konon Winston Churchill, pemimpin Inggris, mengenali gerbang besi itu.

Lokasi Tembok Besi 

Apa pun tentang keberadaan dinding penutup tersebut, ia memang terbukti ada sampai sekarang di Azerbaijan dan Armenia. Tepatnya ada di pegunungan yang sangat tinggi dan sangat keras. Ia berdiri tegak seolah-olah diapit oleh dua buah tembok yang sangat tinggi. Tempat itu tercantum pada peta-peta Islam maupun Rusia, terletak di republik Georgia.

Gunung Caucaus terletak di antara Rusia, Gerogia dan Azerbaijan
Al-Syarif al-Idrisi menegaskan hal itu melalui riwayat penelitian yang dilakukan Sallam, staf peneliti pada masa Khalifah al-Watsiq Billah (Abbasiah). Konon, Al-Watsiq pernah bermimpi tembok penghalang yang dibangun Iskandar Dzul Qarnain untuk memenjarakan Yakjuj-Makjuj terbuka.
Mimpi itu mendorong Khalifah untuk mengetahui perihal tembok itu saat itu, juga lokasi pastinya. Al-Watsiq menginstruksikan kepada Sallam untuk mencari tahu tentang tembok itu. Saat itu Sallam ditemani 50 orang. Penelitian tersebut memakan biaya besar. Tersebut dalam Nuzhat al-Musytaq, buku geografi, karya al-Idrisi, Al-Watsiq mengeluarkan biaya 5000 dinar untuk penelitian ini.


Rombongan Sallam berangkat ke Armenia. Di situ ia menemui Ishaq bin Ismail, penguasa Armenia. Dari Armenia ia berangkat lagi ke arah utara ke daerah-daerah Rusia. Ia membawa surat dari Ishaq ke penguasa Sarir, lalu ke Raja Lan, lalu ke penguasa Faylan (nama-nama daerah ini tidak dikenal sekarang). Penguasa Faylan mengutus lima penunjuk jalan untuk membantu Sallam sampai ke pegunungan Yakjuj-Makjuj.

27 hari Sallam mengarungi puing-puing daerah Basjarat. Ia kemudian tiba di sebuah daerah luas bertanah hitam berbau tidak enak. Selama 10 hari, Sallam melewati daerah yang menyesakkan itu. Ia kemudian tiba di wilayah berantakan, tak berpenghuni. Penunjuk jalan mengatakan kepada Sallam bahwa daerah itu adalah daerah yang dihancurkan oleh Yakjuj dan Makjuj pada suatu ketika dahulu. Selama 6 hari, berjalan menuju daerah benteng. Daerah itu berpenghuni dan berada di balik gunung tempat Yakjuj-Makjuj berada.

Sallam kemudian pergi menuju pegunungan Yakjuj-Makjuj. Di situ ia melihat pegunungan yang terpisah lembah. Luas lembah sekitar 150 meter. Lembah ini ditutup tembok berpintu besi sekitar 50 meter.

Dalam Nuzhat al-Musytaq, gambaran Sallam tentang tembok dan pintu besi itu disebutkan dengan sangat detail (Anda yang ingin tahu bentuk detailnya, silakan baca: Muzhat al-Musytaq fi Ikhtiraq al-Afaq, karya al-Syarif al-Idrisi, hal. 934 -938).

Al-Idrisi juga menceritakan bahwa menurut cerita Sallam penduduk di sekitar pegunungan biasanya memukul kunci pintu besi 3 kali dalam sehari. Setelah itu mereka menempelkan telinganya ke pintu untuk mendengarkan reaksi dari dalam pintu. Ternyata, mereka mendengar gema teriakan dari dalam. Hal itu menunjukkan bahwa di dalam pintu betul-betul ada makhluk jenis manusia yang konon Yakjuj-Makjuj itu.

Yakjuj-Makjuj sendiri, menurut penuturan al-Syarif al-Idrisi dalam Nuzhat al-Musytaq, adalah dua suku keturunan Sam bin Nuh. Mereka sering mengganggu, menyerbu, dan membunuh suku-suku lain. Mereka pembuat onar dan sering menghancurkan suatu daerah. Masyarakat mengadukan kelakuan suku Yakjuj dan Makjuj kepada Iskandar Dzul Qarnain, Raja Macedonia. Iskandar kemudian menggiring (mengusir) mereka ke sebuah pegunungan, lalu menutupnya dengan tembok dan pintu besi.

Menjelang Kiamat nanti, pintu itu akan berlubang. Mereka keluar dan membuat onar dunia, sampai turunnya Nabi Isa al-Masih.

Lubang misteri yang dijumpai di Siberia
Dalam Nuzhat al-Musytaq, al-Syarif al-Idrisi juga menuturkan bahwa Sallam pernah bertanya kepada penduduk sekitar pegunungan, apakah ada yang pernah melihat Yakjuj-Makjuj. Mereka mengaku pernah melihat gerombolan orang di atas tembok penutup. Lalu angin badai bertiup melemparkan mereka. Penduduk di situ melihat tubuh mereka sangat kecil. Setelah itu, Sallam pulang melalui Taraz (Kazakhtan), kemudian Samarkand (Uzbekistan), lalu kota Ray (Iran), dan kembali ke istana al-Watsiq di Surra Man Ra’a, Iraq. Ia kemudian menceritakan dengan detail hasil penelitiannya kepada Khalifah.

Kalau menurut penuturan Ibnu Bathuthah dalam kitab Rahlat Ibn Bathuthah, pegunungan Yakjuj-Makjuj berada sekitar perjalanan 6 hari dari Cina. Penuturan ini tidak bertentangan dengan al-Syarif al-Idrisi. Sebelah Barat Laut Cina adalah daerah-daerah Rusia.

Thursday, 15 December 2016

Dahsyatnya “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” ~




La Haula wa La Quwwata Illa Billah. Ucapan tersebut sering sekali diucapkan oleh manusia, terutama orang muslim. Entah faham atau tidak yang jelas sering sekali kita jumpai di tengah masyarakat ucapan tersebut keluar dengan begitu saja. Seolah ucapan ini sudah menjadi hal biasa diucapkan saat terkejut, kagum terhadap sesuatu atau bahkan saat menunjukkan kemarahan pada orang lain.

Andai saja semua kaum muslimin tahu makna dan keutamaan ucapan La Haula wa La Quwwata Illa Billah ini, tentu mereka tak akan bermain-main begitu saja. Sebab ucapan ini adalah ucapan yang istimewa dan memiliki keutamaan luar biasa.

Suatu ketika Al Asyja’i melaporkan kepada Rasulullah SAW bahwa anaknya yang bernama Auf telah ditawan oleh musuh. Maka Rasulullah SAW berpesan kepadanya agar Al Asyja’i mengutus seseorang untuk menemui anaknya dan menyampaikan agar Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah”.

Maka setelah hal tersebut disampaikan dan Auf memperbanyak membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” terjadilah bermacam keajaiban. Betapa tidak, tali kulit yang mengikat tangan Auf tiba-tiba terlepas maka Auf pun kabur dengan menunggang onta milik musuh.
Bahkan saat Auf di kejar dan bertemu dengan musuhnya kembali dia dapat terlepas setelah membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah.”

Orang tua Auf menceritakan kejadian tersebut kepada Rasulullah SAW. Maka Rasulullah SAW mengijinkan Auf untuk mengambil onta yang telah dicurinya dari musuhnya tersebut. Setelah itu turunlah ayat Al-Qur’an:

“Dan barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan baginya jalan keluar,” (QS. Ath Thalaq:2)
Sedemikian istimewanya ucapan “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” sampai-sampai Rasulullah SAW bersabda:

Perbanyaklah membaca ‘La Haula wa La Quwwata Illa Billah’, karena sesungguhnya ia merupakan perbendaharaan dari perbendaharaan-perbendaharaan Surga. (HR.Ahmad)

Pengalaman luar biasa juga pernah diceritakan oleh Abu Khair, Ishaq Al Gharawi. Dia menceritakan bahwa mereka pernah diserang sebuah pasukan dengan delapan puluh ekor gajah. Akibatnya pasukan mereka, termasuk pasukan berkuda menjadi berantakan.

Peristiwa ini, ujar Abu Khair membuat Muhammad bin Qasum panik. Melihat kondisi ini dia kemudian membaca “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” berkali-kali.

Ajaib, karena ucapan tersebut Allah menahan gajah-gajah tersebut dengan cara ditimpakan kepadanya rasa yang sangat panas, sehingga gajah-gajah itu mencari sumber air. Para pawang mereka sekalipun tak mampu mengendalikan gajah-gajah yang sudah kepanasan itu.

Akhirnya, para prajurit Muslim bisa melanjutkan perjalana dengan menaiki gajah yang sudah ditaklukkan tersebut. Kemenangan ini tentu berkat izin dari Allah SWT. Kisah kedua ini diriwayatkaan oleh Ibnu Abu Dunya dan Tanukhi dalam kitab Al- Farj ba’dasy Syiddah.

Demikianlah diantara kisah tentang keistimewaan ucapan “La Haula wa La Quwwata Illa Billah.” Oleh karenanya jadikanlah ucapan ini sebagai amalan kita, terutama saat menghadapi kesulitan. Jangan sampai ucapan mulia ini dijadikan bahan olok-olokan.
Semoga bermanfa'at....

MEMPERBANYAK UCAPAN LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH

Wasiat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Kepada Abu Dzar Al-Ghifari 

عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ قَالَ: أَوْصَانِيْ خَلِيْلِي بِسَبْعٍ : بِحُبِّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ أَدْنُوَ مِنْهُمْ، وَأَنْ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلُ مِنِّي وَلاَ أَنْظُرَ إِلَى مَنْ هُوَ فَوقِيْ، وَأَنْ أَصِلَ رَحِمِيْ وَإِنْ جَفَانِيْ، وَأَنْ أُكْثِرَ مِنْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، وَأَنْ أَتَكَلَّمَ بِمُرِّ الْحَقِّ، وَلاَ تَأْخُذْنِيْ فِي اللهِ لَوْمَةُ لاَئِمٍ، وَأَنْ لاَ أَسْأَلَ النَّاسَ شَيْئًا. 

Dari Abu Dzar Radhiyallahu 'anhu , ia berkata: “Kekasihku (Rasulullah) Shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat kepadaku dengan tujuh hal: (1) supaya aku mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka, (2) beliau memerintahkan aku agar aku melihat kepada orang yang berada di bawahku dan tidak melihat kepada orang yang berada di atasku, (3) beliau memerintahkan agar aku menyambung silaturahmiku meskipun mereka berlaku kasar kepadaku, (4) aku dianjurkan agar memperbanyak ucapan lâ haulâ walâ quwwata illâ billâh (tidak ada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah), (5) aku diperintah untuk mengatakan kebenaran meskipun pahit, (6) beliau berwasiat agar aku tidak takut celaan orang yang mencela dalam berdakwah kepada Allah, dan (7) beliau melarang aku agar tidak meminta-minta sesuatu pun kepada manusia”.



TAKHRIJ HADITS 

Hadits ini shahîh. Diriwayatkan oleh imam-imam ahlul-hadits, di antaranya:
1. Imam Ahmad dalam Musnadnya (V/159).
2. Imam ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul-Kabîr (II/156, no. 1649), dan lafazh hadits ini miliknya.
3. Imam Ibnu Hibban dalam Shahîh-nya (no. 2041-al-Mawârid).
4. Imam Abu Nu’aim dalam Hilyatu- Auliyâ` (I/214, no. 521).
5. Imam al-Baihaqi dalam as-Sunanul-Kubra (X/91).

Dishahîhkan oleh Syaikh al-‘Allamah al-Imam al-Muhaddits Muhammad Nashiruddin al-Albâni rahimahullah dalam Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 2166). 

FIQIH HADITS (4) : MEMPERBANYAK UCAPAN LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH (TIDAK ADA DAYA DAN UPAYA KECUALI DENGAN PERTOLONGAN ALLAH) 
Mengapa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyebutkan kalimat lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh? 

Jawabannya, agar kita melepaskan diri kita dari segala apa yang kita merasa mampu untuk melakukannya, dan kita serahkan semua urusan kepada Allah. Sesungguhnya yang dapat menolong dalam semua aktivitas kita hanyalah Allah Ta’ala, dan ini adalah makna ucapan kita setiap kali melakukan shalat, 

"Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan". [al-Fâtihah/1:5]. 

Dan kalimat ini, adalah makna dari doa yang sering kita ucapkan dalam akhir shalat kita: 

اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. 
"Ya Allah, tolonglah aku agar dapat berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu" [1].

Pada hakikatnya seorang hamba tidak memiliki daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah. Seorang penuntut ilmu tidak akan mungkin duduk di majlis ilmu, melainkan dengan pertolongan Allah. Seorang guru tidak akan mungkin dapat mengajarkan ilmu yang bermanfaat, melainkan dengan pertolongan Allah. Begitupun seorang pegawai, tidak mungkin dapat bekerja melainkan dengan pertolongan Allah. 

Seorang hamba tidak boleh sombong dan merasa bahwa dirinya mampu untuk melakukan segala sesuatu. Seorang hamba seharusnya menyadari bahwa segala apa yang dilakukannya semata-mata karena pertolongan Allah. Sebab, jika Allah tidak menolong maka tidak mungkin dia melakukan segala sesuatu. Artinya, dengan mengucapkan kalimat ini, seorang hamba berarti telah menunjukkan kelemahan, ketidakmampuan dirinya, dan menunjukkan bahwa ia adalah orang yang sangat membutuhkan pertolongan Allah. 

FIQIH HADITS (5) : BERANI MENGATAKAN KEBENARAN MESKIPUN PAHIT 

Pahitnya kebenaran, tidak boleh mencegah kita untuk mengucapkannya, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri. Apabila sesuatu itu jelas sebagai sesuatu yang haram, syirik, bid’ah dan munkar, jangan sampai kita mengatakan sesuatu yang haram adalah halal, yang syirik dikatakan tauhid, perbuatan bid’ah adalah Sunnah, dan yang munkar dikatakan ma’ruf. 

Menyembah kubur, misalnya, yang sudah jelas perbuatan syirik namun banyak para dai yang beralasan bahwa hal tersebut, adalah permasalahan yang masih diperselisihkan. Seorang dai harus tegas mengatakan kebenaran, perbuatan yang bid’ah harus dikatakan bid’ah, dan perbuatan yang haram harus dikatakan haram, dengan membawakan dalil dan penjelasan para ulama tentang keharamannya. 

Sesungguhnya jihad yang paling utama ialah mengatakan kalimat yang haq (kebenaran) kepada penguasa. 

أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ. 
"Jihad yang paling utama ialah mengatakan kalimat yang haq (kebenaran) kepada penguasa yang zhalim". [2]

Yaitu dengan mendatangi mereka dan menasihati mereka dengan cara yang baik. Jika tidak bisa, dapat dilakukan dengan menulis surat atau melalui orang yang menjadi wakil mereka, tidak dengan mengadakan orasi, provokasi, demonstrasi. Dan tidak boleh menyebarkan aib mereka melalui mimbar, mimbar Jum’at, dan yang lainnya. 

Islam telah memberikan ketentuan dalam menasihati para pemimpin (ulil amri). Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنْصَحَ لِذِي سُلْطَانٍ فَلاَ يُبْدِهِ عَلاَنِيَةً وَلَكِنْ يَأْخُذْ بِيَدِهِ فَيَخْلُوْ بِهِ فَإِنْ قَبِلَ مِنْهُ فَذَاكَ وَ إِلاَّ كَانَ قَدْ أَدَّى الَّذِي عَلَيْهِ. 
"Barangsiapa yang ingin menasihati penguasa, janganlah ia menampakkan dengan terang-terangan. Hendaklah ia pegang tangannya lalu menyendiri dengannya. Kalau penguasa itu mau mendengar nasihat itu, maka itu yang terbaik. Dan bila si penguasa itu enggan (tidak mau menerima), maka sungguh ia telah melaksanakan kewajiban amanah yang dibebankan kepadanya"[3].

Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat untuk penulis dan para pembaca, dan wasiat Rasulullah ini dapat kita laksanakan dengan ikhlas karena Allah Ta’ala. Mudah-mudahan shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam, juga kepada kelurga dan para sahabat beliau.

Akhir seruan kami, segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam.

Baca lagi Dahsyatnya “La Haula wa La Quwwata Illa Billah” ~

UCAPAN "LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH"



Fadilat Membaca Kalimah "Hauqalah" (La Hawla Wala Quwwata IIIa Billah)

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad  S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Berdoa adalah senjata orang mukmin. Orang mukmin akan banyak berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT samaada dalam keadaan tenang atau dalam keadaan gelisah .Samaada ketika gembira atau berduka, kerana hati mukmin sentiasa bergantung dengan kekuasaan Allah SWT. 

Tidak ada sesuatu pun yang berlaku dilangit atau di muka bumi semuanya pasti di dalam pengawasan dan kekuasaan Allah SWT. Tidaklah menjadi suatu kerugiaan jika kita sentiasa berharap dan berserah diri kepada Tuhan yang Maha Berkuasa.

Rasulullah SAW bersabda :“Man Qala La Haula wala Quwwata Illa Billahi Kana dawa’an min tis’atin wa tis’iina da’in, aisaruha al-Hammu”
(yang bermaksud:“Siapa yang mengucapkan 'La Haula Wala Quwwata illa billahi,' maka ia akan menjadi ubat kepada 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kebimbangan”). (Hadis Riwayat Tabrani)


Berdasarkan hadis di atas jelaslah kepada kita bahawa orang mukmin digalakkan untuk tabah dan berusaha merawat penyakit asalkan mengikut peraturan agama. Penyakit yang dimaksudkan itu ada terkandung dalam beberapa ayat al-Quran dan hadis dari Nabi SAW.

Daripada Anas, bahawa Rasulullah SAW berdoa dengan doa: “Allahumma innii ‘auuzhu bika minal barashi wal junuuni wal-juzaami wa sayyi’il asqaam (yang bermaksud: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penyakit sopak, gila, penyakit kusta dan penyakit-penyakit yang berat).” (Hadis Riwayat Abu Daud)

Begitu juga hadis riwayat Abu Daud menyebut bahawa Rasulullah SAW berdoa: “Allahuamma Inni a’uuzu bika minal hammi wal hazan, wa ‘auuzhubika minal ‘ajzhi wal kasal, wa’auuzhu bika minal Jubni wal-Bukhl, wa’uuzhubika min ghalabatid daini wa qahrir rijaal "
(yang bermaksud : "Ya Allah! Aku berlindung dengan nama-Mu dari rasa sedih dan duka.  Aku berlindung dengan nama-Mu dari rasa lemah dan malas. Aku berlindung dengan nama-Mu dari sifat bacul dan bakhil. Aku berlindung dengan nama-Mu dari beban hutang dan penindasan orang."

Apa yang penting pada hadis berkenaan ialah untuk menyatakan kelebihan dan manfaat besar kepada orang yang banyak menyebut "La Haula Wala Quwwata Illa Billah’" (yang bermaksud : Tiada daya dan kekuatan (untuk menolak sesuatu kemudaratan dan mendatangkan suatu yang manfaat) selain Allah SWT).

Ucapan itu dinamakan "Hauqalah". Apabila kita ditimpa sesuatu yang kita tidak sukai, banyakkan menyebut "hauqalah". 

Imam a-Nawawi berkata: “La haula wa la quwwata illa billah”, itulah kalimah yang digunakan untuk menyerah diri dan menyatakan bahawa kita tidak mempunyai hak untuk memiliki sesuatu urusan. Ia kalimah yang menyatakan bahawa seseorang hamba tiada mempunyai daya upaya untuk menolak sesuatu kejahatan (kemudaratan) dan tiada mempunyai daya kekuatan untuk mendatangkan kebaikan kepada dirinya melainkan dengan kudrat iradat Allah SWT juga."

Dalam sebuah hadis menyebut daripada Abu Zar, beliau berkata: “Aku berjalan di belakang Rasulullah SAW, lalu baginda berkata kepadaku: “Wahai Abu Zar, mahukah aku tunjukkan kepada kamu satu perbendaharaan daripada beberapa perbendaharaan syurga? Aku berkata: "Mahu ya Rasulullah". Baginda bersabda: “La Haula wala Quwwata illa billah.”

Begitu juga hadis daripada Abu Musa, beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda kepadaku: “Mahukah aku tunjukkan salah satu perbendaharaan dari perbendaharaan syurga? Saya menjawab: “Mahu ya Rasulullah". Kemudian Baginda bersabda: "La haula wala quwwata illa billah.”

Daripada Ibnu Mas’ud beliau berkata: “Rasulullah SAW bersabda: 'Wahai Muaz, adakah kamu tahu tafsir (maksud) La haula wala quwwata illa billah? 'Muaz menjawab: 'Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui'. Rasulullah SAW bersabda : 'La haula (tiada daya) dari menghindari maksiat kepada Allah melainkan dengan kekuatan Allah, wala quwwata (tiada kekuatan) atas mentaati Allah melainkan dengan pertolongan Allah SWT. Kemudian Rasulullah SAW menepuk bahu Muaz dan baginda bersabda: “Demikianlah yang diberitahu oleh kekasihku Jibril daripada Tuhan.”

Sebenarnya apabila kita banyak menyebut Allah SWT atau berzikir mengingati-Nya sebanyak-banyaknya, ia mampu menjadi penyembuh, tetapi sekiranya kita banyak ingat kepada manusia ia boleh menjadi penyakit.

Sahabat yang dimuliakan,

Sepanjang kita hidup di dunia ini adakah kita pernah bertemu dengan perasaan gelisah, dukacita, kecewa, putus asa, forbia, bimbang, risau, takut dan panas baran? Sebagai manusia biasa pasti perasaan-perasaan tersebut pernah kita lalui. Sebenarnya sejauhmana kita mampu mengawal perasaan dan emosi kita adalah bergantung tahap keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Orang mukmin tidak akan putus asa daripada rahmat Allah SWT.

Jika kuat iman kita dan keyakinan kita kepada janji-janji Allah SWT maka semua masaalah akan dihadapi dengan tenang dan sabar dan sentiasa ingat kepada Allah SWT. Orang mukmin akan mengucapkan kalimah “La Haula wala Quwwata illa billah.” berulang-ulang kali insya Allah semua masaalah yang dihadapinya akan menjadi mudah dan dapat diatasi dengan tenang. Allah SWT akan memberikan jalan penyelesaian dengan cara yang tidak di duga dan ini adalah rahmat Allah SWT dan berkat atau kelebihan kalimah "hauqalah"

baca lagi Memperbanyakkan ucapan "LA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH"

Monday, 21 November 2016

TAHUKAH KITA?



Bahawa ikan yg ribuan tahun lalu menelan Nabi Yunus As itu masih hidup sampai sekarang, bahkan sampai hari kiamat. hal ini sdh dijelaskan dalam al-Qur'an: andai Yunus itu tidak beristighfar, tentu ia akan tinggal dalam perut ikan tersebut sampai hari kebangkitan..

taukah anda....?
bahawa janin semasa dalam kandungan perut ibu, dia dilihatkan perjalanan hidupnya mulai dr lahir sampai mati, sebab itu kadang-kadang ketika kita berkunjung ke beberapa tempat yang baru, tp seolah tempat tersebut sudah tidak asing bagi kita.

taukah anda.....?
di saat bersin, seluruh anggota tubuh kita berhenti berfungsi, seolah-olah mati, ini terjadi dalam hitungan detik, setelah itu berfungsi normal kembali, inilah kenapa dalam islam di sunnahkan membaca alhamdulillah setelah bersin, sebagai ungkapan syukur atas berfungsinya kembali seluruh anggota badan kita.

taukah anda.....?
menguap itu bukan tanda bahawa kita mengantuk, tapi itu adalah pertanda bahawa tubuh kita memerlukan tambahan oksigen

taukah anda.....?
bahawa memakan kurma dalam jumlah genap itu akan menghasilkan gula darah, kerana itu Rasulullah menganjurkan kita untuk memakannya dalam jumlah ganjil, agar berubah menjadi karbohidrat.

taukah anda.....?
bahawa tepat setelah dikumandangkannya azan itu adalah waktu yang mustajab untuk berdoa.

taukah anda.....?
di mana dosa-dosa kita diletakkan ketika kita shalat?
Nabi Muhammad saw bersabda: "sesungguhnya seorang hamba ketika menunaikan shalat, dia membawa serta semua dosa-dosanya, kemudian dosa-dosa itu d taruh di atas kepala dan kedua pundaknya, maka ketika tiap kali ia ruku' atau sujud berjatuhanlah dosa-dosa tersebut".
wahai orang-orang yang biasa tergesa-gesa dalam shalatnya, tenanglah... dan tahanlah lebih lama ruku' dan sujudmu, agar lebih banyak lagi berguguran dosa-dosamu.

taukah anda.....?
diceritakan ada seorang wanita solehah yg meninggal, maka tiap kali penduduk desa ziarah kubur, mereka mencium harumnya mawar dr dalam kubur, kemudian suaminya menjelaskan, bahwa istrinya itu semasa hidup selalu membaca surah al-mulk, setiap mau tidur..
sesungguhnya surat al-mulk itu menyelamatkan dari siksa kubur.

taukah anda.....?
ketika kita membaca ayat kursi tiap usai shalat, maka tidak ada penghalang antara kita dan surga kecuali maut.

taukah anda.....?
bahawa para malaikat mendoakan kita ketika usai sholat, kerana itu jangan terburu untuk beranjak dari posisi duduk shalat kita.

semoga bermanfaat

Monday, 14 November 2016

Adakah benar Donald Trump berasal dari keluarga Islam?

Benarkah Donald Trump berasal dari keluarga Islam?

Sebelum ini Presiden baru Amerika Syarikat, Donald Trump pernah menuduh Barack Obama bukan warga negara asli Amerika Syarikat. Sekarang, dia mungkin harus meyakinkan dunia bahawa dia bukan anak yatim piatu dari Pakistan.

Setelah dia terpilih sebagai Presiden AS, telah tersebar luas di media yang menyatakan bahawa remaja berambut perang ini sebenarnya lahir di Waziristan pada tahun 1946 dan bernama Dawood Ibrahim Khan.

Neo News melaporkan bahawa Trump tinggal di Pakistan sehingga tahun 1955, sebelum diangkat oleh keluarga Amerika, setelah kematian orang tuanya.

Perkhabaran ini turut disertakan gambar kecil Trump ketika berada di Pakistan, dan menyebutkan bahawa dia juga bersekolah di negera itu.

Bukan hanya itu sahaja, seseorang telah menulis di Twitter menyatakan bahawa Trump lahir dari keluarga Muslim.

Setakat ini belum ada sebarang komen dari Donald Trump berkaitan isu ini.


Thursday, 10 November 2016

Gambaran di Syurga


ALLAH SWT menjelaskan bahawa orang yang akan memasuki syurga-Nya kelak adalah dalam keadaan berkumpulan. Ia dijelaskan dalam firman-Nya yang bermaksud: “Dan orang yang bertakwa kepada Rabb-nya dibawa ke syurga berombongan, apabila mereka sampai ke syurga itu, pintunya terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaganya: Kesejahteraan dilimpahkan atasmu, berbahagialah kamu, masuklah ke syurga ini, sedangkan kamu kekal di dalamnya.” (QS Az-Zumar: 73)

Ibn Kathir menjelaskan, setiap orang yang bertakwa akan menuju ke syurga bersama-sama dengan kelompok mereka seperti nabi bersama nabi, golongan syuhada bersama kumpulan syuhada, golongan ulama bersama kumpulan ulama, orang yang jujur bersama orang yang jujur dan begitulah seterusnya. Dalam erti kata lain, setiap orang dikumpulkan sesuai dengan kumpulan mereka.

Begitu pun, di kalangan kelompok manusia di atas, Rasulullah SAW adalah orang yang pertama sekali memasuki syurga. Hal ini dijelaskan oleh Anas bin Malik bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Aku mendatangi pintu syurga pada hari kiamat, lalu aku meminta dibuka. Penjaga berkata: Siapa engkau: Aku Muhammad. Penjaga berkata: Aku diperintahkan untuk tidak membukakannya untuk seorang pun sebelummu.” (HR Muslim)

Selepas Rasulullah SAW memasukinya, barulah kumpulan lain akan memasukinya mengikut pintu syurga yang ditentukan berdasarkan amalan mereka. Keadaan ini dijelaskan oleh Abu Hurairah, bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Barang sesiapa yang berinfak dengan emas dan perak daripada hartanya di jalan Allah, maka dia akan dipanggil dari mana-mana pintu syurga. Syurga itu ada beberapa pintu. Sesiapa yang rajin menunaikan solat, maka dia akan dipanggil dari pintu solat. Sesiapa yang rajin bersedekah, maka dia akan dipanggil dari pintu sedekah. Sesiapa yang berjihad, akan dipanggil dari pintu jihad dan sesiapa yang berpuasa, dia akan dipanggil dari pintu ar-Rayyan."

Hadis itu menjelaskan syurga mempunyai beberapa pintu. Rasulullah SAW menjelaskan bahawa syurga itu memiliki lapan pintu. Ia dijelaskan oleh Umar al-Khattab bahawa Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah salah seorang di antara kamu berwuduk, kemudian menyempurnakan wuduknya, lalu membaca: Aku bersaksi bahawa tidak ada yang hak kecuali Allah Maha Esa, yang tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya, melainkan dibuka baginya pintu-pintu syurga yang berjumlah lapan pintu dan ia masuk dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” (HR Muslim)

Pintu syurga ada lapan, tetapi jarak di antara satu pintu dengan yang lain amat jauh, sejauh di antara Makkah dan Hajar (sebuah kota di Bahrain). Jarak ini dijelaskan dalam hadis daripada Abu Hurairah, di mana beliau berkata: “Allah berfirman: Wahai Muhammad, masukkan umatmu yang tidak dihisab melalui pintu sebelah kanan. Mereka bebas masuk pintu lainnya bersama orang lain." Rasulullah SAW bersabda: Demi Tuhan yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, jarak di antara dua daun pintu syurga adalah seperti Makkah dan Hajar atau di antara Hajar dan Makkah.” (HR Bukhari & Muslim).

Di dalam syurga, nikmatnya tidak terhingga, sehingga digambarkan kenikmatannya adalah sesuatu yang belum pernah terlihat oleh mata, belum pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah juga terlintas dalam fikiran manusia.

Di dalam al-Quran, Allah menyifatkan syurga itu dengan beberapa keadaan seperti firman-Nya: “Di dalamnya ada sungai-sungai daripada air yang tidak berubah rasa dan baunya, sungai-sungai daripada susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai daripada khamar yang lazat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai daripada madu yang disaring dan mereka di dalamnya memperoleh segala macam buah-buahan.” (QS Muhammad: 15)

Mengenai sifat syurga di atas, Rasulullah SAW juga bersabda: “Di dalam syurga itu ada lautan susu, lautan air, lautan madu dan lautan khamar. Sungai-sungai itu mengalir daripadanya.” (HR At-Tirmidzi).

Di dalam syurga kelak, tidak akan ada penghuninya yang tidak menikah. Hal ini dijelaskan oleh Abu Hurairah, di mana Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk syurga seperti bulan pada malam purnama dan rombongan seterusnya seperti cahaya bintang yang bersinar di langit, masing-masing daripada mereka mempunyai dua isteri yang mana mereka dapat melihat sum-sum betisnya daripada luar kulit dan di dalam syurga tidak ada orang yang tidak menikah.” (HR Bukhari & Muslim).

Malah, mereka diberikan oleh Allah rumah yang diperbuat daripada mutiara dan ruangnya amat luas tidak terhingga. Keadaan ini dijelaskan oleh Rasulullah SAW dalam sabda Baginda: “Sesungguhnya di syurga ada rumah yang diperbuat daripada mutiara yang mempunyai ruang yang luas.” (HR Bukhari)

Ketika Rasulullah SAW di isra'kan, Baginda diperlihatkan bagaimana rumah dan keadaan tanah di dalam syurga seperti disabdakan oleh Baginda yang bermaksud: “Di dalamnya ada kubah-kubah permata dan tanahnya adalah minyak wangi.” (HR Bukhari & Muslim)

Disebutkan di dalam kitab “ KASYFUL GHAIBIAH” yang ditulis oleh Syeikh Zainal Abidin bin Muhammad Al-Fathani menerangkan tentang keadaan syurga dan penduduknya kelak, berkata Ibnu Abbas: “Bahawa syurga itu mempunyai 8 buah pintu gerbang iaitu:

1. Pintu masuk untuk para nabi, syuhada, orang-orang dermawan, orang yang mendermakan hartanya di jalan Allah. Di atas pintu tersebut tertulis dua kalimah syahadah yang indah.

2. Pintu masuk bagi orang yang sangat rapih, memenuhi syarat dan rukun serta meneliti fardhu dan sunnahnya dalam solat.

3. Pintu masuk bagi mereka yang suka mengeluarkan zakat dengan hati yang tulus ikhlas semata-mata kerana Allah.

4. Pintu masuk orang-orang yang suka menyeru dan mengajak kepada kebaikan.

5. Pintu masuk bagi orang-orang yang dapat mengekang nafsunya dari melakukan perbuatan yang diharamkan dalam Islam.

6. Pintu masuk bagi orang yang melakukan rukun Islam yang kelima iaitu melakukan haji dan umrah yang mabrur.

7. Pintu masuk bagi orang-orang yang membela dan berjuang di jalan Allah.

8. Pintu masuk bagi orang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, keluarganya serta sanak saudaranya.

Demikian keterangan yang dinyatakan dalam hadis dimana syurga-syurga itu telah disediakan oleh Allah dengan beberapa tingkatan yang akan diberikan kepada hambaNYA sesuai dengan amal perbuatan masing-masing.

Diceritakan, ketika semua para hamba Allah telah dihisab dan telah menerima buku catatan amalnya yang diterima dengan tangan kanan mereka, pada waktu itu semua manusia merasa gembira yang tidak terkira, sehingga mereka yakin bahawa Allah akan memasukkan mereka ke dalam syurga yang
penuh dengan kenikmatan. Manakala mereka akan memasuki gedung yang indah itu, mereka akan disambut oleh 'wildan' (pelayan muda) yang memang sudah sekian lama menanti kehadiran orang yang akan mengisi gedung tersebut (syurga).

Demikianlah keadaan gedung-gedung itu yang sangat indah bentuknya sedangkan lantainya dihampar dengan permaidani yang indah pula dan di dalamnya mengalir air sungai yang ditumbuhi oleh pohon-pohon yang sangat rendang dan buahnya yang manis dan lazat.

Firman Allah SWT: "Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahawa bagi mereka disediakan syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam syurga-syurga itu, mereka mengatakan: " Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu ". Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya." (QS Al-Baqarah: 25)

Dengan mata air terpancar, taman syurga yang terhidang dengan segala kelazatan adalah destinasi yang aman dan sentosa. Mereka yang menghuninya kekal di dalamnya, tidak akan merasai kematian lagi.

Terdapat pohon-pohon dan buahan. Sungai mengalir di bawah syurga. Ada air yang tidak berubah (rasa dan baunya). Terdapat beberapa sungai dari arak yang lazat bagi orang yang meminumnya dan beberapa sungai dari madu yang suci bersih.

Penghuninya dilayan anak muda yang beredar di sekitar mereka, yang cantik seolah-olah seperti mutiara yang tersimpan sebaik-baiknya.

“Dan diedarkan kepada mereka bejana dari perak dan piala-piala minuman yang keadaannya laksana kaca (nampak jelas isinya) - (keadaannya laksana) kaca, (sedang ia) dari perak, pelayan-pelayan itu menentukan kadar isinya sekadar yang cukup betul dengan kehendak penggunanya dan mereka di dalam syurga itu diberi minum sejenis minuman yang campurannya daripada zanjabil - iaitu sebuah mata air di dalam syurga yang disebutkan sifatnya sebagai salsabil dan mereka dilayani oleh anak-anak muda lelaki yang tetap kekal (dalam keadaan mudanya), yang sentiasa beredar di sekitar mereka, apabila engkau melihat anak-anak muda itu nescaya engkau menyangkanya mutiara yang bertaburan.” (QS Al-Insaan: 15-19)

Di syurga juga terdapat teman-teman yang baik akhlaknya lagi cantik rupanya, iaitu bidadari yang hanya tinggal di tempat tinggal masing-masing. Bidadari ini cantik berseri seperti permata delima dan
marjan. Kulit mereka putih melepak, cantik matanya, malah pandangannya tertumpu kepada mereka semata-mata.

Bidadari ini juga tidak pernah disentuh oleh manusia mahupun jin. Mereka bersenang lenang, bergurau senda di atas cadar hijau warnanya dan permaidani yang sangat indah. Golongan yang sangat bertuah ini disebut sebagai 'Ashaabul Yamiin' (golongan kanan).

Wallahua'lam.

Wednesday, 9 November 2016

3 Umat Sebelum Nabi Adam Yang Pernah Mengalami 3 Kali Kiamat

Mungkin dalam hati pembaca pernah terpikir Siapakah Makhluk Sebelum Adam? Menurut kepercayaan (Muslim) merujuk:

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi". Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): "Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami sentiasa bertasbih dengan memujiMu dan mensucikanMu?". Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya"


Sebelum nabi adam turun ke bumi diceritakan bahawa yang menduduki bumi ini adalah bangsa jin yang dikelompokan menjadi abal jan dan Banul jan. 2 kelompok tersebut bertempur sehingga tidak pernah berbaik, kemudian malaikat menanyakan kepada Allah apa akan membuat orang untuk menjadikan khalifah dibumi yang selalu melakukkan (pertumpahan darah), akhirnya Allah memerintah yang bernama 'azazil yang memimpin para malaikat jibril mikail izrail dan malaikat yang lain, untuk mendapatkan abal jan. dan banul jan dibumi ini, kemudian setelah ditaklukan akhirnya Allah menciptakan nabi Adam, diantara' azazil, malaikat dan adam diberikan ilmu oleh Allah kerana tujuannya untuk menjadikan khalifah dibumi, setelah diuji ternyata yang lulus dari ujian tersebut adalah nabi Adam akhirnya semuanya diperintah Allah untuk sujud penghormatan kepada Adam akhirnya semuanya sujud kecuali 'azazil (bangsa Iblis) mereka sombong dan membangkang.


manusia tidak diciptakan di bumi, tapi manusia dijadikan khalifah di bumi, sebagai pengganti tentunya ada yang di ganti, seperti Adam bukan makhluk pertama dibumi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk di bumi, iaitu abal jan dan Banul jan, mereka itu adalah penghuni bumi sebelum manusia.

Bentuk basyariahnya tak jauh berbeza dengan manusia, maka anda boleh buktikan bahawa makhluk selain manusia, punya badan yang sama seperti manusia, yaitu Banul jan, anak turun Jin, juga Banul ban anak turun dedemit, maka ketika bumi dirosak oleh mereka, mereka diusir bahkan dibasmi oleh malaikat, hingga mereka berlari tercirit-birit dan mencari tempat yang jauh dari anak Adam.

Berdasarkan fosil-fosil yang ditemui, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka seperti manusia, tetapi mempunyai ciri-ciri yang lebih primitif. Otak mereka lebih kecil. Oleh kerana itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan. Kumpulan ini dinamakan Neanderthal.

Kemudian datanglah manusia Adam yang diklasifikasikan sebagai Homo Sapiens. Menurut Wikipedia, Homosapiens mula ada kira-kira 200 ribu tahun lalu. Sedangkan Neonderthal ada sehingga 130 ribu tahun dulu, kemudian ia lenyap. Ada juga teori yang mengatakan Neonderthal lenyap sebelum Homosapiens muncul. Tapi yang pasti, Homosapiens bukanlah evolusi dari Neanderthal. Neanderthal hanyalah makhluk seakan manusia yang telah ada sebelum kita (manusia Homo sapiens) ada.

Mungkin tidak ada fakta konkrit dalam membicarakan isu ini. Kebanyakan teori berdasarkan sumber fosil. Namun yang paling penting mungkin bagi yang Muslim kita percaya ada makhluk sebelum Adam yang saling membunuh. Ada yang mengatakan mereka adalah dari kaum jin. Ada juga yang mengatakan bahawa ada 3 umat yang utama sebelum Adam. Dua diantaranya dari kaum jin. Sedangkan kaum yang ketiga adalah dari golongan yang berbeza dari Jin, karena mereka ini berdarah dan berdaging. Golongan ketiga ini adalah mereka yang dimaksudkan sebagai "man yufsidu feehaa wa yasfiku al-dimaa ': golongan yang membuat kerosakan dan menumpahkan darah" seperti yang diulas oleh Malaikat di dalam ayat al-Quran 2: 30. Ini pendapat yang dilontarkan oleh Al-Maqdisi .

Sesungguhnya manusia yang pertama kali di jadikan oleh Alah SWT adalah "ADAM AS". Beliau di jadikan dari tanah yang di bentuk manusia, lalu di tiupkan rohkepadanya lantas jadilah berupa manusia (berupa darah, daging, ruh) berupa Nabi Adam As.

Sebelum ADAM wujud

Sebelum Allah SWT mewujudkan Nabi Adam As (manusia pertama) Allah SWT sudah menjadikan dua mahkluk yang berakal, berupa: 1. Mahkluk yang berupa malaikat 2. Mahkluk yang berupa Banul-Jan / Iblis.

Adapun asal mula kejadian kedua mahkluk tersebut adalah:

Malaikat: di jadikan dari Nur (cahaya) yang suci yang berupa ruh dan akal tidak ada syahwatnya. Kerena itu malaikaa tidak makan, minum dan juga tidak beristeri (lain dengan manusia), hidup malaikat semata-mata hanya melaksanakan perintah Allah SWT, laiya tidak di laksanakan. Banul-Jan: Dijadikan dari api. Berbentuk sebagai manusia memerlukan makan, minum dan beristeri dan juga mempunyai keturunan yang banyak sekali.

Sedangkan untuk asal mula Nabi Adam As. dijelaskan dalam sebuah ayat (S.Al Hijr: 28, dan S. Shood 71-72), yakni:

Sesungguhnya Allah swt.berfirman kepada para malaikat untuk membuat manusia yang asal mula kejadianya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang di beri bentuk. (S. Al. Hijr: 28) Atau kejadian manusia itu dari tanah. (Shood ayat 71-72)

Sesudah diberi ruh (nyawa) kemudian hidup dengan daging, darah dan tulang. Sesudah Nabi Adam As. wujud, maka Allah swt. memerintahkan pera malaikat intuk bersujud kepada Nabi Adam As. Semua para malaikat sama melaksanakan sujud kecuali iblis yang menolak perintah Allah swt, Untuk bersujud pada Nabi Adam As. Kerana Iblis bersifat takbur, sombong dan merasa lebih mulya daripada Nabi Adam As, Sebab dijadikan dari api sedangkan Nabi Adam daripada tanah. Kerana itu iblis termasuk golongan orang kafir, Karena itu Allah mengusirnya dari syurga. Adapun sujudnya para malaikat pada Nabi Adam As. tadi bukanlah sujud ibadah sebagaimana sjudnya orang solat, tetapi sujud Ta'ata tau tunduk memuliakan atau menghormati Nabi Adam As. Kerana Nabi Adam As, mempunya ilmu pengetahuan dari Allah Awt. sehingga boleh menberi nama pada barang-barang yang di tanya pada pada Adam. sedangkan malaikat tidak mengetahuinya. Allah berfirman dalam (surat Shood 71-72).

Artintya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, sesungguhnya aku mencipatakan manusia dari tanah, maka apabila telah aku sempurnakan kejadiannya dan kutiupakan kepadanya Ruh (ciptaanku) ku. hendaklah kamu tersungkur dengan sujud kepadanya.

Allah swt. Berfirman dalam (Surah Al A'raf Ayat 11):

Artinya:
Sesunggunya kami telah menciptakan kamu (Adam) lalu kami bentuk tubuhmu, kemudian kami katakan kepada para malaikat: bersujudlah kamu kepada Adam, maka mereka sujud kecuali Iblis, dia tidak termasuk mereka yang sujud.

Allah bertanya pada Iblis apakah yang menghalang dirimu untuk bersujud kepada (Adam As) di waktu aku menyuruhmu? Iblis menjawab: saya lebih baik daripada Adam, engkau menciptakan aku dari api, sedang dia (Adam) engkau ciptakan dari tanah, maka Allah swt. Berfirman dalam (Surat A'raf ayat 13):

Artinya:
Allah swt berfirman, turunlah kamu dari Syurga itu, kerana kamu tak sepatutnya ada sifat sombong didalam dirimu, maka keluarlah. sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.

Sesudah keadaan Iblis di keluarkan oleh Allah dari Syurga, Maka Iblis meminta pada Allah agar umurnya di panjangkan (tidak mati) hingga datangnya hari kiamat (rosaknya semua mahkluk). Iblis mengancam kepada Nabi Adam dan anak cucunya, akan di pujuk rayu dan disesatkan, dari jalan (tuntunan) yang benar, sehingga tidak ada yang (ta'at) mengikuti perintah Allah swt, dan menjauhi semua larangannya sehingga Iblis dan Syaitan bertujuan membuat dengan bermacam-macam cara dari segala urusan, baik dari arah (sebelah) kanan, kiri serta arah muka dan belakang, sampai mengikuti pujuk rayunya serta menjadi temanya hingga boleh masuk bersama-sama ke dalam siksa Allah swt ke Neraka. Kerana itu Allah memberikan perjanjian kepada Adam (anak cucunya) siapa yang mengikuti tingkah laku syaitan / iblis, maka dia menjadi temanya dan nantinya akan aku masukan, iaitu Neraka (tempat Iblis dan teman-temannya).

Sesuai dengan firman Allah swt. (Surah Al-A'raf: 16)

Artinya:
Dia menjawab, kerana engkau telah menghukum kami tersesat, maka kami akan benar-benar (menghalang) mereka dari jalan (agama) engkau yang lurus.

Kemudian saya kan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang merakam dari kanan dan dari kiri mereka, dan mereka tidak akan mendapatkan mereka bersyukur (taat) maka Allah berfirman keluarlah kamu dari syurga itu. Sebagai orang terhina dan terusir, barang siapa diantara mereka mengikuti kamu, benar-benar aku akan mengisi neraka jahanam dengan kamu semuanya

Friday, 4 November 2016

Istana Dajjal Sudah Siap Dibina !!!

Inilah Istana Dajjal sedang dalam pembinaan di Jabal Habshi. Menurut alim ulama Mesir, may be dajal will be appear from this place which is out of Haram range in Madina.


Nabi Muhammad SAW bersabda :

"Dajjal (penipu pd akhir zaman), Dajjal akan datang, memanjat & menetap di atas Jabal Habshi, melihat ke arah Madinah & bertanya kepada para pengikutnya. Adakah anda melihat Istana Putih itu? itu lah Masjid Muhammad. Kemudian Dajjal akan cuba mendekati kota Madinah & mencari jalan di setiap sudut tetapi malaikat menghalalangnya dengan pedang & Dajjal akan sampai ke tanah lpang Al Jurf & membuat kem. Madinah akan bergegar sebanyak 3 kali & akan ada org munafik lelaki atau wanita keluar utk menyertai Dajjal, ini adalah hari pembersihan"


(Hadis Sahih Shawahid oleh Sheikh Mustafa al 'Adawi dlm Sahih al Musnad, Hadis al Fitan (Jilid: 1991, m/s: 496)

Dari Anas bin Malik r.a., Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam tlh bersabda:

"Tiada suatu negeri pun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali Makkah & Madinah yg tidak. Tiada suatu lorong pn dr lorong-lorong Makkah & Madinah itu, melainkan di situ ada para malaikat yang berbaris rapat utk melindunginya. Kemudian Dajjal itu turunlah di suatu tanah yg berpasir di luar Madinah, lalu kota Madinah bergoncanglah sebanyak tiga goncangan & dari goncangan-goncangan itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala akn mengeluarkan akan setiap orang kafir & munafik".

(Hadis Riwayat Muslim & Bukhari)



DAJJAL AKAN MENYERUPAI NABI PALSU

Dajjal akn merupa diri sebagai Nabi Isa a.s..

Wajah sebenarnya akan terdedah ketika dia bertentang mata dgn Nabi Isa a.s di pintu bablud nanti.

Jika Dajjal menjelmakan dirinya bermata satu, maka sia-sialah pengembaraannya selama beribu2 tahun...

Bukankah Nabi kita berpesan bahawa Dajjal akan mendakwa dirinya Nabi pada awal kemunculannya???

Dan kemudian mendakwa dirinya Tuhan???

Kenapa ada yang mengikutnya ketika Dajjal sejauh itu tega mengaku dirinya Tuhan???

Kerana itu sebaik sahaja Nabi palsu ini bertembung dengan Nabi Isa a.s, maka cairlah topeng yg menutupi wajah sebenarnya kelak..

Siapakah yg sedang dinanti oleh umat Islam & umat kristian akhir zaman ini jika bukan Nabi Isa a.s.

Maka di situlah Dajjal mempunyai peluang & manfaat besar untuk memperdaya sekelian umat manusia..

Jika Dajjal itu merupa diri sebagai org lain, mana mungkin dia mampu mengumpulkan puluhan ribu manusia menyertainya??

Doakan agar kita dijuahi dari fitnah Dajjal..

KESIMPULAN

Adakah kita telah siap sedia berhadapan dengan al Masih ad Dajjal? Segala kelengkapan utk Dajjal telah dipersiapkan oleh pengikutnya (Freemason) & terbukti berdasarkan hadis-hadis berkaitan..

#Akan tetapi harus diingat bahawa Dajjal tidak akan datang kepada setiap orang manusia dan di setiap penjuru muka bumi ini dgn memperlihatkan dirinya yg 'bermata satu' (luaran) utk membuktikan & juga menyesatkan manusia tetapi cukup sekadar menciptakan satu sistem kehidupan yang mana manusia diperhambakan dalam pelbagai aspek duniawi yg sibuk, penuh nikmat, keselesaan, tidak bertuhan & jauh dari pegangan mahu pun petunjuk Al Quran & as Sunnah agar umat Islam sentiasa lalai & menjauhkan diri dari beriman & bertaqwa kpd Allah SWT sehinggakan dalam diam ia membutakan 'mata hati' di dalam diri kita, ini lah sebahagian fitnah al Masih ad Dajjal..

Adakah kita sedar apa yg sedang berlaku?
Masih lalai atau masih tidak percaya?
Asyik dgn kesibukan hidup dunia?

Al Quran & as Sunnah (hadith) telah menceritakan segalanya bagi mereka yg mahu membuka mata hati.

"hidup ini bakanlah kehidupan, mati itulah permulaan kehidupan. Jika merasakan hidup ini adalah kehidupan, hatimu telah pun mati dari kehidupan"......

Thursday, 3 November 2016

Yakjuj dan Makjuj


Di sebalik pembinaan kota besar hasil kemajuan pembangunan dan kemodenan yang melanda hampir seluruh pelusuk dunia hari ini, masih terdapat satu kawasan rahsia di muka bumi ini yang menyimpan ribuan makhluk misteri.

Sehingga kini, penerokaan demi penerokaan di seluruh kawasan bumi masih belum menemui wilayah asing itu sekali gus menyebabkan kewujudan makhluk terbabit tidak akan dikenal pasti pengkaji atau manusia umumnya.

Bagaimanapun, kewujudan makhluk itu adalah sahih dan suatu hari nanti, mereka akan muncul juga di hadapan manusia. Akan tetapi, ketika makhluk itu muncul, sudah terlambat untuk manusia berbuat apa-apa lagi.

Tiada lagi kajian mengenai sejarah kewujudan atau penyelidikan sains dilakukan terhadap makhluk itu seperti penemuan artifak atau spesies baru ketika ini kerana sewaktu munculnya makhluk dikenali Yakjuj dan Makjuj itu, dunia sudah terlalu hampir dengan kiamat!

Sejak dikurung ribuan tahun lalu, kewujudan dan lokasi ‘pusat tahanan’Yakjuj dan Makjuj masih menjadi misteri kepada manusia.

Bagaimanapun, kewujudan dua makhluk itu adalah pasti lantaran ia dinyatakan dalam al-Quran serta tergolong dalam perkara ghaib yang wajib diimani manusia menerusi tanda besar berlakunya kiamat.

Pensyarah Jabatan Al-Quran dan Al-Hadith, Akademi Pengajian Islam Universiti Malaya (API-UM), Prof Madya Dr Fauzi Deraman, berkata Yakjuj dan Makjuj bukanlah berupa haiwan atau spesies lain sebaliknya ia adalah manusia yang berasal daripada keturunan Nabi Adam AS.

Katanya, mengikut hadis, bangsa Yakjuj dan Makjuj berasal daripada keturunan anak lelaki Nabi Nuh AS iaitu Yafis yang berkembang melewati masa sehinggalah Zulkarnain membina tembok bagi menghalang mereka keluar dari lokasi mereka.

“Cerita mengenai sejarah Yakjuj dan Makjuj tertera dalam al-Quran menerusi surah al-Kahfi, ayat ke-92 hingga 98 manakala kebangkitan mereka dinyatakan dalam surah an-Anbiyaa’, ayat ke-96 dan 97,” katanya.

Allah berfirman menerusi ayat surah al-Kahfi itu: “Kemudian dia (Zulkarnain) menempuh suatu jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia sampai antara dua gunung, dia mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan.

“Mereka berkata: ‘Hai Zulkarnain, sesungguhnya Yakjuj dan Makjuj itu orang yang membuat kerosakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat dinding antara mereka?’.

“Zulkarnain berkata: ‘Apa yang dikuasakan Tuhanku kepadaku terhadapnya adalah lebih baik, maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan peralatan), agar aku membuatkan dinding antara kamu dan mereka. Berilah aku potongan-potongan besi’.

“Hingga apabila besi itu sudah sama rata dengan kedua-dua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: ‘Tiuplah (api itu)’. Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata: ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu.

“Maka mereka tidak dapat mendakinya dan mereka tidak dapat melubanginya. Zulkarnain berkata: ‘Ini (dinding) adalah rahmat daripada Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku (kiamat), Dia akan menjadikannya hancur luluh dan janji Tuhanku itu adalah benar’.”

Dalam ayat surah an-Anbiyaa’ pula, Allah berfirman: “Hingga apabila dibukakan (tembok) Yakjuj dan Makjuj; dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan sudah dekatlah kedatangan janji yang benar (kaimat) maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang kafir. (Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang zalim’.”

Dr Fauzi berkata, selain dua surah al-Quran itu, terdapat banyak hadis kuat yang membicarakan mengenai Yakjuj dan Makjuj tetapi terdapat juga perbezaan pendapat di kalangan ulama mengenai ciri-ciri bangsa itu yang tidak diterangkan nas.

“Hadis riwayat Imam Ahmad pula menerangkan ciri fizikal Yakjuj dan Makjuj yang antara lain bermuka bulat dan kulit kekuningan seperti wajah kebanyakan penduduk Asia Tengah.

“Ulama juga cenderung mengatakan Yakjuj dan Makjuj berasal dan dikurung di benua Asia Tengah berdasarkan tafsiran ayat ke-90 dari surah al-Khafi yang menyebut Zulkarnain sampai ‘di tempat terbit matahari’ iaitu timur dunia,” katanya.

Pendapat lain menambah yang Yakjuj dan Makjuj berkemungkinan berasal daripada bangsa Tartar dan Mongul manakala lokasi tahanan mereka adalah kawasan pergunungan luas Caucasus.

Beliau berkata, kebanyakan ulama menyatakan yang bangsa itu terus wujud sehingga kini tetapi dipisahkan daripada dunia manusia oleh Allah SWT menerusi tembok dibina Zulkarnain itu.

Katanya, tugas bangsa itu setiap hari sejak ribuan tahun lalu adalah mengorek tembok itu untuk tembus ke dunia manusia tetapi Allah masih menghalang mereka dengan kembali meneguhkan benteng berkenaan sehinggalah hampirnya hari kiamat.

“Allah akan mengizinkan tembok itu runtuh dan Yakjuj dan Makjuj bebas ke dunia manusia apabila hampirnya kiamat dan peristiwa itu menjadi satu daripada 10 tanda besar kiamat,” katanya.

Yakjuj dan Makjuj juga muncul selepas kematian Dajal yang dibunuh Nabi Isa AS dan bangsa itu akan mendatangkan kerosakan besar di muka bumi. Kekuatan mereka dikatakan luar biasa dan terlalu hebat sehingga tiada sesiapa yang mampu menewaskan kumpulan itu.

“Nabi Isa AS memerintahkan manusia yang masih beriman berlindung di pergunungan bagi mengelak menjadi mangsa Yakjuj dan Makjuj; baginda kemudian berdoa kepada Allah SWT dan Allah membinasakan mereka dengan mengutuskan ulat yang menyerang belakang badan golongan itu sehingga mati.

“Selepas bangsa Yakjuj dan Makjuj mati serta menjadi busuk, Allah mengutuskan seekor burung besar untuk mengangkut dan membersihkan mayat itu dari bumi,” katanya.

Menyoroti dalil kewujudan Yakjuj dan Makjuj, manusia seharusnya yakin mempertahankan akidah Islam dan tidak bertangguh memohon keampunan dan keredaan Allah kerana mereka yang masih lalai adalah golongan yang diterangkan dalam surah an-Anbiyaa’ di atas seperti firman-Nya: “(Mereka berkata): ‘Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian mengenai ini, bahkan kami adalah orang yang zalim’.”

Tuesday, 1 November 2016

siapa Dajjal ?

Asal-Usul Keluarga dajjal

Dajjal adalah seorang manusia dari keturunan Yahudi. Dia bukan Jin atau apa jua makhluk lain selain ia sebagai manusia yg ditangguhkan ajalnya “Minal Munzharin” seperti halnya Nabi Isa as yg di angkat oleh Allah swt ke atas langit dan ditangguhkan kematiannya sehingga beliau nantinya turun semula ke atas muka bumi ini lalu beliau akan mati dan di kuburkan di Madinah AlMunawwarah. Sama juga halnya dgn Nabi Khidhir, para malaikat dan Iblis yg di tangguhkan kematian sehingga kiamat nanti.

Dajjal; ayahnya seorang yg tinggi dan gemuk. Hidungnya seperti Paruh burung (kebiasaannya orang Yahudi memang berhidung sebegini). Sedangkan Ibunya pula seorang perempuan gemuk dan banyak dagingnya. Menurut Imam Al Barzanji ada pendapat mengatakan bahawa asal keturunan bapanya ialah seorang Dukun Yahudi yg di kenali dgn “syaqq” manakala ibunya adalah dari bangsa Jin. Ia hidup di zaman Nabi Sulaiman a.s dan mempunyai hubungan dengan makhluk halus. Lalu oleh Nabi Sulaiman ia akhirnya ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. Walau bagaimanapun kelahiran dan kehidupan masa kecil tidak diketahui dgn jelas.

Sifat Badannya

Hadis Huzaifah r.a katanya: Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Dajjal ialah orang yang buta sebelah matanya iaitu sebelah kiri, lebat (panjang) rambutnya serta dia mempunyai Syurga dan Neraka. Nerakanya itu merupakan Syurga dan Syurganya pula ialah Neraka (Hadis Sahih Muslim)

Ada beberapa ciri perawakan Dajjal yg disebutkan dalam Hadis Rasulullah S.a.w, diantaranya: Seorang yg kelihatannya masih muda, berbadan besar dan agak kemerah-merahan, rambutnya kerinting dan tebal. Kelihatan dari belakang seolah-olah dahan kayu yg rimbun.

Dan tandanya yg paling ketara sekali ada dua;

Pertama: Buta mata kirinya dan kelihatan seperti buah kismis yg kecut, manakala mata kanannya tertonjol keluar kehijau-hijauan berkelip-kelip laksana bintang. Jadi kedua-dua matanya adalah cacat.

Kedua: Tertulis didahinya tulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)”. Tulisan ini dapat dibaca oleh setiap org Islam, sama ada ia pandai membaca atau tidak. Mengikut hadis riwayat At-Thabrani, kedua-dua tanda ini menjelma dalam diri Dajjal setelah ia mengaku sebagai Tuhan. Adapun sebelum itu, kedua-dua tanda yang terakhir ini belum ada pada dirinya.

Dan selanjutnya kita dapat mengetahuinya dari kisah Tamim Ad Dari yang telah bertemu dengan Dajjal itu di sebuah pulau.

Tempat Tinggalnya Sekarang

Menurut riwayat yg sahih yg disebutkan dalam kitab “Shahih Muslim”, bahawa Dajjal itu sudah wujud sejak beberapa lama. Ia dirantai di sebuah pulau dan ditunggu oleh seekor binatang yg bernama “Al-Jassasah”. Terdapat hadis panjang mengenainya. Daripada Hadis ini jelaslah bagi kita bahawa Dajjal itu telah ada dan ia menunggu masa yg diizinkan oleh Allah swt utk keluar menjelajah permukaan bumi ini dan tempat “transitnya” itu ialah di sebelah Timur bukan di Barat.

Ada pendapat mengatakan sekarang Dajjal tinggal di kerajaan iblis dan jin di Segitiga Bermuda dan selalu keluar dengan menaiki kenderaan piring terbang yang dikenali umum sebagai UFO dan sentiasa berurusan dengan pemimpin-pemimpin besar dunia. Akhir-akhir ini, pernah juga kelihatan piring-piring terbang UFO ini muncul di bandar Vatican (pusat Katolik dunia), Rome, Italy.

Berapa lama ia akan hidup setelah kemunculannya

Dajjal akan hidup setelah ia memulakan cabarannya kepada umat ini, selama empat puluh hari sahaja. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dgn setahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satu minggu dan hari-hari baki lagi sama seperti hari-hari biasa. Jadi keseluruhan masa Dajjal membuat fitnah dan kerosakan itu ialah 14 bulan dan 14 hari. Dalam Hadis riwayat Muslim ada disebutkan:

Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di muka bumi ini? Nabi saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hari yg pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hari ketiga seperti seminggu. Kemudian hari yg masih tinggal lagi (iaitu 37 hari) adalah sama seperti hari kamu yg biasa.

Lalu kami bertanya lagi: Wahai Rasulullah saw! Di hari yg panjang seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami hanya sembahyang sehari sahaja (iaitu 5 waktu sahaja). Nabi saw menjawab: Tidak cukup. Kamu mesti mengira hari itu dgn menentukan kadar yg bersesuaian bagi setiap sembahyang..”

Maksud sabda Rasulullah S.a. w, ini ialah supaya kita mengira jam yg berlalu pada hari itu. Bukan mengikut perjalanan matahari seperti biasanya kita lakukan. Misalnya sudah berlalu tujuh jam selepas sembahyang Subuh pada hari itu maka masuklah waktu sembahyang Zohor, maka hendaklah kita sembahyang Zohor, dan apabila ia telah berlalu selepas sembahyang Zohor itu tiga jam setengah misalnya, maka masuklah waktu Asar, maka wajib kita sembahyang Asar. Begitulah seterusnya waktu Sembahyang Maghrib, Isyak dan Subuh seterusnya hingga habis hari yg panjang itu sama panjangnya dgn masa satu tahun dan bilangan sembahyang pun pada sehari itu sebanyak bilangan sembahyang setahun yg kita lakukan. Begitu juga pada hari Kedua dan ketiga.

Fitnah Dajjal

Dajjal telah diberi peluang oleh Allah swt utk menguji umat ini. Oleh kerana itu, Allah memberikan kepadanya beberapa kemampuan yg luar biasa. Di antara kemampuan Dajjal ialah:

1. Segala kesenangan hidup akan ada bersama dengannya. Benda-benda beku akan mematuhinya – Sebelum kedatangan Dajjal, dunia Islam akan diuji dahulu oleh Allah dgn kemarau panjang selama 3 tahun berturut-turut. Pada tahun pertama hujan akan kurang sepertiga dari biasa dan pada tahun kedua akan kurang 2/3 dari biasa dan tahun ketiga hujan tidak akan turun langsung. Umat akan dilanda kebuluran dan kekeringan. Di saat itu Dajjal akan muncul membawa ujian. Maka daerah mana yg percaya Dajjal itu Tuhan, ia akan berkata pada awan: Hujanlah kamu di daerah ini! Lalu hujan pun turunlah dan bumi menjadi subur. Begitu juga ekonomi, perdagangan akan menjadi makmur dan stabil pada org yg bersekutu dgn Dajjal. Manakala penduduk yg tidak mahu bersukutu dgn Dajjal, mereka akan tetap berada dlm kebuluran dan kesusahan.

Dan ada diriwayatkan penyokong Dajjal akan memiliki segunung roti (makanan) sedangkan org yg tidak percaya dengannya berada dalam kelaparan dan kebuluran. Dalam hal ini, para sahabat Rasullullah s.a.w. bertanya:”Jadi apa yg dimakan oleh org Islam yg beriman pada hari itu wahai Rasulullah?” Nabi menjawab: “Mereka akan merasa kenyang dengan bertahlil, bertakbir, bertasbih dan bertaubat. Jadi zikir-zikir itu yang akan menggantikan makanan.” HR Ibnu Majjah

2. Ada bersamanya seumpamanya Syurga dan Neraka – Di antara ujian Dajjal ialah kelihatan bersama dengannya seumpama syurga dan neraka dan juga sungai air dan sungai api. Dajjal akan menggunakan kedua-duanya ini untuk menguji iman org Islam kerana hakikat yg benar adalah sebalik dari apa yg kelihatan. Apa yg dikatakan Syurga itu sebenarnya Neraka dan apa yg dikatakannya Neraka itu adalah Syurga.

Secara analoginya kita lihat sekarang, syurga dunia seperti maksiat dan hiburan tanpa batasan adalah ibarat syurga. Dan mereka yang terpengaruh dengannya akan berseronok dan puas dengan hiburan-hiburan tersebut seperti hidup di dalam syurga. Juga keluarnya bermacam alat – alat canggih seperti komputer, handphone, mp3 player, video player dan camam2 lagi. Menunjukkan semua ini ibarat syurga dunia, yang sebenarnya adalah jalan ke neraka jika kita terlampau leka dan terpesona dengannya.

Dan kehidupan yang tidak bermewah, tidak berhibur dan berseronok adalah ibarat berada dalam neraka dunia sekarang. Sehinggakan mereka yang sudah biasa berseronok akan merasa boring dan tidak puas hati jika tidak dapat berhibur, berseronok dan menikmati kemewahan duniawi. Sedangkan kehidupan yang seperti neraka dunia itu lah yang boleh membuka jalan ke syurga iaitu kehidupan yang serba sederhana, qana’ah dan zuhud dengan dunia.

3. Kepantasan perjalanan dan Negeri-Negeri yang tidak dapat dimasukinya – Kepantasan yg dimaksudkan ini tidak ada pada kenderaan orang dahulu. Kalau hari ini maka bolehlah kita mengatakan kepantasan itu seperti kepantasan jet-jet tempur yg digunakan oleh tentera udara atau lebih pantas lagi daripada kenderaan tersebut sehinggakan beribu-ribu kilometer dapat ditempuh dalam satu jam”… Kami bertanya: Wahai Rasulullah! Bagaimana kepantasan perjalanannya di atas muka bumi ini? Nabi menjawab: “Kepantasan perjalanannya adalah seperti kepantasan “Al Ghaist” (hujan atau awan) yang dipukul oleh angin yang kencang.” HR Muslim

Dan ada lagi kenderaan yang lebih pantas dari jet, yang dapat bergerak sepantas cahaya iaitu piring terbang. Mengikut gambar-gambar yang dapat dirakam oleh NASA dan bukti-bukti dari banyak pihak, memang mereka dapat bergerak selaju cahaya dan menghilang dengan sekelip mata.

Namun demikian, Dajjal tetap tidak dapat memasuki dua Bandar suci umat Islam iaitu Makkah Al Mukarramah dan Madinah Al Munawwarah.

4. Bantuan Syaitan-Syaitan untuk memperkukuhkan kedudukannya – Syaitan juga akan bertungkus-lumus membantu Dajjal. Bagi syaitan, inilah masa yg terbaik utk menyesatkan lebih ramai lagi anak cucu Adam a.s.

Syaitan-syaitan dari jin dan juga manusia akan berusaha membantunya, kerana mereka ingin mewujudkan satu pemerintahan di muka bumi ini. Iaitu pemerintahan sebuah kerajaan yang akan diperintah oleh Lucifer (IBLIS). Dan gerakan yang mewakili syaitan-syaitan dari kalangan manusia ini dikenali sebagai gerakan Illuminati yang pecahan-pecahannya terdiri dari banyak kumpulan seperti Skull and Bones, Freemasons, Bohemian Grove, The Bilderberg Group, The Trilateral Commission, The Council on Foreign Relations dan beberapa lagi pertubuhan-pertubuhan rahsia.

Dajjal Akan Muncul dari Khurasan, Iran

(tempat asal Dajjal)

Di akhir zaman Dajjal akan muncul dari Khurasan di Iran. Ketika baru keluar/terlepas dari belenggunya tinggi Dajjal hanyalah sepuluh dzira’. Pada mulanya tingkah laku Dajjal layaknya tingkah laku orang-orang saleh, iaitu menyeru kepada kebajikan, hingga kerana itu banyak orang yang terkagum-kagum kepada akhlaknya.

Tapi lama kelamaan Dajjal pun mengaku sebagai Nabi. Maka mendengar pengakuan itu orang-orang yang beriman kepada Allah pun berpaling darinya, sebab kaum yg beriman mengetahui benar bahawa sesudah Nabi Muhammad saw tak akan pernah lagi Allah mengutus seorang nabi baru.

Akhirnya, ketika perjalanan Dajjal sampai ke Khillah, iaitu sebuah jalan yg terletak antara Iraq dan Syam, dia pun menggembar-gemburkan kiri kanan menyatakan bahawa dirinya adalah tuhan yang dapat menghidupkan dan mematikan, ditambah lagi dengan menunjukkan kemampuannya mengadakan kejadian-kejadian yang menyalahi keadaan normal. Sejak itu orang-orang mu’min semakin menjauh darinya dan menolak mengakui Dajjal sebagai tuhan.

“wa man qaala fid dun-ya yaraahu bi ‘ainihi fa dzaalika zindiiqun thaghaa wa tamarrada”. Siapapun yg mengaku di dunia ini telah melihat Tuhan dgn matanya, maka dia telah menjadi zindiq, keluar batas, dan jatuh ke dalam kesesatan.

(Mundzir Nadzir: Fafirruu ila Allah: hal.29 s/d hal 30). Maktabah Muhammad bin Ahmad bin Nabhaan wa Aulaaduhu. Surabaya, Indonesia. 1956 M / 1375 H.

Tempat bermulanya fitnah Dajjal

Agaknya menarik perhatian sekali bahawa menurut Hadits Tamim Dari, Dajjal tinggal di sebuah pulau yang letaknya di sebelah Barat Syria, sedang tempat munculnya dikatakan oleh Hadits lain, berada di Timur. Lengkapnya, Hadits itu maksudnya:

“Tidak! Ia (Dajjal) akan muncul disebelah Timur; tidak, ia akan muncul di sebelah Timur; tidak, ia akan muncul di sabelah Timur” (Kanzul-’Ummal jilid VII, halaman 2988).

Dan ada satu hadith lain yang bermaksud;

“Nabi Muhammad SAW menunjuk hampir dua puluh kali ke arah Timur” (Kanzul-’Ummal, jilid VIl, halaman 2991 ).

Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengatakan: “Tidak ! Ia akan muncul di Timur” diikuti dengan kalimat: “Beliau menunjuk dengan tangannya ke arah Timur”. Jadi jika di suatu Hadits dikatakan bahawa tempat tinggal Dajjal ialah sebuah pulau di Barat, tetapi di lain Hadits diterangkan bahawa tempat munculnya Dajjal, atau lebih tepat lagi, tempat munculnya fitnah Dajjal ialah di Timur.

Ini menunjukkan bahawa merajalelanya Dajjal akan membahayakan bangsa-bangsa di Timur. Adapun kenyataan yang tak dapat dibantah lagi, bahawa fitnahnya Dajjal tak akan menimpa bangsanya sendiri, bahkan mereka akan memperolehi keuntungan dari hasil porak-peranda di Timur. Jadi yang dimaksud munculnya Dajjal di Timur ialah merajalelanya fitnah Dajjal di negara-negara Timur dengan jalan memperbudakkan penduduknya, baik secara jasmani mahupun rohani, lahiriyah mahupun batiniyah.

Menurut apa yang diterangkan dalam Hadits, terang sekali bahawa pada zaman Nabi, Dajjal itu sudah ada, akan tetapi pada waktu itu tangan dan kakinya dirantai. Inilah gambaran yang sebenarnya bagi bangsa-bangsa Eropa pada waktu itu. Mereka mengurung diri dalam tanah air mereka sendiri, lalu pada suatu ketika, mereka mengalir ke seluruh dunia untuk menakluki dan menjajah negara-negara lain, sehingga mereka benar-benar menguasai, atau setidak-tidaknya memaksakan pengaruhnya terhadap negara-negara itu, sehingga gerak-geri negara-negara itu dipimpin dan diawasi oleh bangsa-bangsa Eropa.

Itulah sebabnya mengapa di dalam Hadits diterangkan bahawa Dajjal mengaku Tuhan, kerana segala sesuatu di dunia dikerjakan menurut perintah Dajjal, seakan-akan dialah yang menguasai dan menentukan nasib bangsa-bangsa lain. Inilah apa pula yang dimaksud oleh Hadits lain yang menerangkan bahawa Dajjal ialah yang menentukan hidup-matinya orang-orang. Dengan perkataan lain, Dajjal akan meninggikan dan merendahkan darjat bangsa-bangsa lain menurut apa yang dianggap sesuai dengan tujuannya.

Dalam Sahih Muslim ada sebuah Hadits yang bermaksud: “Sejak terciptanya manusia hingga datangnya Hari Kiamat, tak ada fitnah lebih besar daripada fitnahnya Dajjal” (Misykat, hal. 472).

Kata-kata seperti itu, terdapat pula dalam kitab Hadits yang lain. Misalnya, dalam sebuah Hadits, Nabi SAW diriwayatkan bersabda sbb : “Wahai manusia ! Semenjak Allah menciptakan bani Adam, tak ada fitnah di muka bumi yang lebih besar dari pada fitnahnya Dajjal” (Kanzul-’Ummal, jilid VII, halaman 2028).

Hadits-hadits tersebut membuktikan bahawa fitnahnya Dajjal itu tiada lain ialah merejalelanya Imperialis Eropah (Amerika Syarikat dan sekutu-sekutunya) sekarang ini dan menangnya agama Nasrani. Kenyataan menunjukkan bahawa sejarah ummat manusia tak dapat mempertunjukkan fitnah lain yang besarnya seperti itu.

Memang dalam sejarah pernah terjadi suatu bangsa menundukkan bangsa lain dan menguasai aspek kehidupan mereka, tetapi contoh tentang penjajahan yang menyeluruh seperti yang kita saksikan sekarang ini berupa merajalelanya imperialis dan kebudayaan Eropah di seluruh dunia, belum pernah terjadi. Daratan dan lautan semuanya dikuasai oleh imperialis Eropah.

Demikian pula kita tak dapat menemukan persamaannya tentang cara-cara kaum imperialis Barat memperhambakan bangsa-bangsa lain di dunia. Yang lebih istimewa lagi ialah bahawa mereka memiliki segala macam senjata yang dengan senjata itu, orang ramai dapat tersesat dari jalan benar dan jalan kesucian. Di sebelah sini, mereka menyesatkan orang ramai melalui sistem pendidikan, dan di sebelah sana, mereka mencapai tujuan mereka melalui penyiaran agama; kadang-kadang untuk mencapai tujuan mereka, mereka melumpuhkan jiwa manusia dengan memberikan kepada mereka kemewahan dan kesenangan jasmani; dan kadang-kadang diberikan kepada mereka hiburan-hiburan yang dapat melupakan rohani mereka sama sekali.

Sering pula ilmu pengetahuan mereka digunakan untuk menghancurkan rohani ummat manusia. Pendek kata, di seluruh sejarah manusia, fitnahnya Dajjal tak ada taranya, dan sabda Nabi SAW bahawa tak ada fitnah yang lebih besar daripada fitnahnya Dajjal, ini terpenuhi berupa merajalelanya kaum imperialis Eropah, yang bukan saja membahayakan aspek kehidupan jasmani, melainkan pula membahayakan aspek kehidupan moral dan rohani.

Berikut adalah khutbah Rasulullah S.a.w berkenaan Dajjal

Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.

“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Iraq. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.

“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.

Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.

“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?” Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.” Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.” di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?” Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.” Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.”

Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak mengakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.

“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.

“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.

Rujukan:

1- Dajjal akan muncul dari kerajaan jin di Segitiga Bermuda – Muhammad Isa Dawud

2- Dajjal, ya’juj wa ma’juj – Maulana Muhammad Ali